NAMA : Ubay
Syaefulloh Nur
KELAS : 1IA09
NPM : 57411205
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hubungan
manusia dan kebudayaan sangat erat kaitannya satu sama lain, secara bahasa
manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal. Kebudayaan berasal dari kata
budaya yang merupakan bentuk kata majemuk kata budi-daya yang berarti cipta,
karsa, dan rasa. Dalam bahasa sansekerta kebudayaan disebut daenga budhayah
yaitu bentukjamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Pada dasarnya
manusia adalah mahlukbudaya yang harus nembudayakan dirinya, Manusia sebagai
mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongannalurinya danmampu
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mempelajari keadaan sekiter dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia
beberapa hal penting dalamkehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan
ciri khas kebudayaan orang Indonesia. Kebudayaan juga dapat mempersatukan
lapisan elemen masyarakat yang sebelumnya merenggang akibat konflik yang nerkepanjangan dan dapt
pula dijadikan alat komunikasi antar masyarakat. Rasa saling menhormati dan
menghargai akan tumbuh apabila antar sesame manusia menjujung tinggi kebudayaan
senagai alt pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai cirri
khas suatu kelompok masyarakat. Banyak hal dapat di kaji mengenai manusia dan
kebudayaan, dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat tentang hubungan erat
manusia dan kebudayaan yang sebenarnya tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kebudayaan berperan penting bagi kehisupan manusia dan menjadi alat untuk
bersosialisasi dengan manusia yang lain dan padaakhirnya menjadi cirri khas
suatu kelompok manusia. Manusia sebagai mahluksosial membutuhkan alat sebagai
jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.
1.2 Tujuan
kebudayaan
dalamkehiduoan manusia memegang peranan penting dan tak gapat dihindari
manusia, dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan batin yang tak
bias di dapatkan dari manapun. Dengan mempelajari hubungan manusia dan
kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan sebagai
identitas dalam bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan
adaptasi sangatlah pemtimg bagi manusia dalambertahan hidup di tengah
permasalahan yang semakin rumit. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting
dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan
dan msaih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalamdunia
pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan
macam-macam kebudayaan, tujuan dan
fungsi kebudayaan dalam masyaeakat, dengan cara semacam ini diharapkan
para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna kebudayaan.
pemerintah juga harus ikut mendorong dan berpartisipasi agar kebudayaan di masa
yang akan datang kepunahan kebudayaan. telah banyak kebudayaan Indonesia diakui
oleh bangsa lain , di karenakan tak adanya rasa kepedulian kebudayaan leluhur
yang telah di wariskan pada generasi selanjutnya. dengan membahas materi tentang
kebudayaan di harapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian
terhadap kebudayaan. denagan menumbuhkan rasa kepedulian dan pemberian materi
pengetahuan kebudayaan semoga dapat membuat Indonesia menjadi bangsa yang
menghargai kebudayaannya dan membuka mata dunia tentang bangsa ini.
1.3 Ruang lingkup materi
Pembentukan kebudayaan gi karenakan manusia dihadapkan pada persoalan
yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia
harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan
berbagai cara. Saat ini dalam hal kebudayaan mengalami berbagai rintangan dan
halangan untukmenerima serbuan kebudayaan asing yang masuk melalui ayus
globalisasi. Bila dikaji dengan teliti masih ada masyarakat yang masih
mempertahankan kebudayaan yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik,
sikap suka berpura-pura, percaya terhadap takhayul, konsumerisme,
sukameniru,rendahnya etos kerja dan lain sebagainya yang dapat menghambat
perkembangan penerimaan kebudayaan baru atau dering disebut akulturasi
kebudayaan. Sikap etnosentrisme atau kecendrungan suatu kelompok untuk percaya
begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaan sendiri dan sikap
senostrisme atau sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing, yang
ternasuk penghambat kemajuan kebudayaan. Selain itu ada hal yang lain dapat
merubah cara pandang manusia terhadap kebudayaan yaitu pengaruh media
komunikasi seperti televisi, radio, internet yang berdampak dalam hal cara
pandang masyarakat terhadap ras, sehingga secara tak lansung mempengaruhi akal
dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku masyarakat sehingga
terkendala memajukan kebudayaan sendiri.
BAB II: DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
Antara
manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, bagaimana yang
diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan . Hampir semua tingakan manusia itu kebudayaan. Hanya tindakan yang
sifatnya hanya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan
demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut
di biasakan dengan cara belajar.Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan
yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Selanjutnya hubungan mansia
dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat keduduksn terhadap kebudayaan yaitu:
1. penganut
kebudayaan;
2. pembawa
kebudayaan;
3. manipulator
kebudayaan;
4. pencipta kebudayaan.
Definisi kebudayaan dalam pandangan para ahli antropologi
sangat berbeda dengan pandangan para ahli ilmu social yang lain. Para ahli
antropologi merumuskan kebudayaan sebagai berikut: E.B Taylor: 1871 berpendapat
bahwa kebudayaan adalah: suatu keseluruhan kompleks yng meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan
kebiasaan lainnya yang di pelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan Linton : 1940 mengartikan budaya dengan: keseluruhan dari pengetahuan,
sikap dan pola perilaku yang meupakan kebiasaan yang di miliki dan diwariskan
oleh anggota suatu masyarakat. Adapun Kluckhokn dan Kelly: 1945 nerpendapat
bahwa kebudayaan adalah semua rancangan
hidu[ yang tercipta secara histories baik yang implisit maupun eksplisit,
irasional, rasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial
untuk manusia. lalu halnya dengan Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan
budaya dengan keseluruhan system gagasan, tindakan dari haeilkarya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapt dinyatakan bahwa unsure
belajar merupakan merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang
berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.
BAB III: PEMBAHASAN
A. MANUSIA
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Manusia di dunia ini memegang peranan unik, dan dapat dipandang dari banyak
segi. Dalai lm eksata, manusia dipandang sebagai kumpulan-kumpulan partikelatom
yang membentuk jaringan-jaringan yang dimiliki manusia (ilmu kimia), manusia
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan
merupakan kumpulan dari energi yang merupakan pengertian dari ilmu fisika.
Manusia merupakan mahluk biologis yag termasuk mahluk mamalia, pengertian dari
ilmu biologi. Dalam ilmu sosial lainnya, manusia merupakan mahluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan stiap kegiatan , sering
disebut Homo Economicus(ilmu ekonomi), dalam ilmu sosiologi, manusia tidak
dapat berdiri sendiri, mahluk yang selalu ingin mendapatkan kekuasaan (ilmu
politik), dan mahluk yang berudaya yang
sering disebut Homo Humanus (ilmu filsafat). Dari beberapa pengertian tentang
manusia, dapat di lihat ahwa manusia selain dapat dilihat dari berbagai segi
pandang, juga mempunyai banyak kepentingan, adaa dua pandangan yang akan
dijadikan acuan untuk membangun unsur-unsur yang membangun manusia:
1) Manusia itu terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait
yaitu:
a. Jasad adalah
badan kasar manusia yang nampak pada luarnya , dapat diraba dan difoto , dan
menempati ruang dan waktu.
b. Hayat adlah
mengandung unsur hidup, yang ditandai drngan gerak.
c. Ruh adalah
hubungan drngan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memehami
kebenaran, suatu kemampuan yang mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi
pusat kelahiran kebudayaan.
d. Nafs dalam
pengertian diri atau nkeakuan, adalah kesadaran tentang diri sendiri
(asy’arie,1992 hal:62-84).
2) Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur
yaitu:
a. Id merupakan
struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id meupakan
libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irasional dan
terkait dengan sex, yang secara instingual menentukan proses-proses ketidak
sadaran ( unconcious ).
b. Ego merupakan
bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan drngan id.
Seringkali di sebut dengan kepribadian “Eksekutif” karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id kedalam saluran social yang dimengerti.
c. Superego
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia
lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan internal dalam individu,
superego terbentuk dari ligkungan eksternal jadi, superego merupaka kesatuan
standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai
otoritas di dalam lingkungan diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-
pandangan orang tua (Ferud, dalam Bernnan,1991;Hal:205-206).
Dari uraian tersrbut dapat di kaji aspek tindakan manusia
dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia.
B. KEBUDAYAAN
Ada beberapa
definisi tentang kebudayaan yang telah
di fikirkan oleh sarjana-sarjana social budaya di seluruh dunia. Dua orang
Antropolog yang terkemuka yaitu Melville.J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa cultural determinism yang berarti segal sesuatu yang
terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat tersebut. Herkovits memandang kebudayaan sebagai super organic,
karena kebudayaan yang turun-temurun dari generasi ke generasi hidupterus.
Kemudian seorang antropolog yaitu: E.B.Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan
sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang di
dapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo soemarjan
dan Soelaeman soemardi, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya rasa
dan cipta masyarakat. Karya masyarakat mengharilkan teknologi dan kebuadayaan
kebendaan dan kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk mengusai alam
sekitarnya, agar kekuatan dan hasilnya dapa diabadikan untuk masyarakat. Sutan
takdir alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan merupakan manifestasi dari cara
berfikir. Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan suatu system nilai da
gagasan utama(vital). Sistem dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan
terwujud dalam system kebudayaan secara terperinci yaitu: sistem ideology,
system sosial dan sistem teknologi. Sistem ideologi terdiri dari rtika, norma, adapt
istiadat, peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk system sosial
dari berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang
berlaku di masyarakat. Sistem social meliputi hubungan-hubungan dan kegiatan
sosial yang ada di dalam masyarakat, baik yang terjalin dalam lingkungan
kerabat maupun masyarakat yang luas. Sistem teknologi meliputi segala segala
perhatian serta penggunaannya sesuai nilai budaya yang berlaku, dalam
kebudayaan yang agraris, misalnya dengan sendirinya system teknologi sesuai
keperluan pertanian.
BAB IV: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara sederhana
kaitan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda
tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah
kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehiduapan manusia yang sesuai
dengannya, contohnya adlah hubungan dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.
Manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat lain. Pada kondisi sekarang
ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal antara manusia dan
kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus membedakan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
4.2 Usul dan Saran
Demikian
penulisan makalah tentang manusia dan kebudayaan yang di dalamnya masih banyak
materi yang di sampaikan. Saran serta kritik kami terima demi kesempurnaan
penulisan makalah yang akan mendatang. Kekhilafan dan kesalahan dalam penulisan
kata-kata dalam makalah, mohon di maafkan karena tak ada gading yang tak retak
dan tak ada yang sempurna kecuali ALLAH Swt.
DAFTAR PUSTAKA
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_14.html